Pentingnya Komunikasi dengan Anak Secara Rutin

pentingnya komunikasi dengan anak
pentingnya komunikasi dengan anak

AnggriaNovita.com - Pentingnya komunikasi dengan anak, demi terjalinnya satu hubungan yang harmonis antara keduanya. Dengan tujuan keterbukaan komunikasi, dan saling mengerti satu sama lain.

Apalagi di era berbasis serba digital ini, sudah seharusnya hubungan antara anak dan orang tua lebih dekat. Agar tercipta satu habit atau kebiasaan komunikasi yang positif.

Apa Pentingnya Komunikasi dengan Anak Secara Rutin?

Komunikasi antara orang tua dan anak adalah satu faktor penting orang tua untuk mengetahui dan mengenal karakteristik anak usia dini. Sebagai salah satu proses pengembangan pendidikan anak di masa Golden Age sang anak.

Karena komunikasi antara orang tua dan anak yang dilakukan secara intens. Mampu mendatangkan satu manfaat untuk tumbuh kembang si kecil.

Dengan kata lain, manfaatnya tidak hanya memperkaya kosa kata si anak. Akan tetapi membantu dalam pembentukan kepribadian yang positif pada diri si kecil.

Baca Juga : Karakteristik Anak Usia Dini, Orang Tua Wajib Tahu!

Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels

Orang tua merupakan orang pertama yang berinteraksi dengan anak. Maka, jadikanlah anak-anak kita sebagai teman mengobrol setiap harinya. Sehingga ia akan mampu mengembangkan kemampuan dirinya dalam berkomunikasi.

Manfaat Komunikasi (Mengobrol) dengan Anak

Mengobrol adalah kegiatan komunikasi yang paling sederhana untuk orang tua lakukan tanpa harus repot-repot mempersiapkan media terlebih dahulu.

Tugas orang tua hanya cukup meluangkan satu waktu untuk berkomunikasi dengan cara mengobrol rutin bareng si kecil. Berikut beberapa manfaat dari pentingnya komunikasi dengan anak secara rutin.

Komunikasi Mampu Memperkaya Wawasan Anak

Salah satu manfaat komunikasi antara orang tua dan anak, dapat memperkaya wawasan anak. Bahaslah sebuah obrolan dengan tema yang menyenangkan atau peristiwa yang sedang berkembang saat ini.

Misalnya membahas tentang virus yaitu Covid-19 yang sedang melanda dunia, salah satunya adalah negara Indonesia.

Orang tua bisa memberikan edukasi pada sang anak tentang bagaimana cara mencegah virus tersebut agar tidak mudah tertular.

Berikan penjelasan pada anak seperti apa gambaran virus tersebut dengan menunjukkan video-video edukasi yang membahas tentang covid-19.

Foto Ilustrasi oleh fizkes dari iStock

Misalnya dengan mengajak anak untuk selalu menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan apabila bersentuhan dengan orang lain atau benda, memakai masker apabila bepergian keluar rumah, menjaga jarak dengan cara menghindari orang-orang yang sedang berkumpul.

Dengan demikian, anak lebih berhati-hati dan menjadi tahu bagaimana seharusnya melindungi diri dari virus tersebut.

Selain itu, orang tua juga bisa mengajak sang anak berkunjung ke suatu tempat seperti kebun binatang. Ada banyak sekali pengetahuan yang bisa digali, dan dibagikan dengan anak saat berkunjung ke kebun binatang.

Kenalkan pada anak berbagai jenis binatang yang terlihat sembari mengajak anak mengobrol tentang apa saja makanan dan bagaimana cara merawat binatang tersebut.

Anak akan Merasa Dihargai

Mengajak anak mengobrol sering kali membuat mereka merasa bahwa orang tua selalu ada bersamanya. Saat mengobrol dengan anak, orang tua perlu menjadi teladan yang baik sehingga anak dapat meniru kebiasaan baik tersebut.

Temani dan fokuslah ketika mengobrol dengan anak tanpa memegang gadget atau mengerjakan pekerjaan yang lain seperti pekerjaan rumah dan kantor.

Foto Ilustrasi oleh fizkes dari iStock

Jadilah pendengar yang baik saat ia berbicara. Sehingga ia merasa dihargai karena diperhatikan oleh lawan bicaranya.

Apabila orang tua memperlakukan anak dengan cara yang demikian ketika mengobrol, maka ia akan berlaku demikian pula ketika mengobrol dengan orang lain.

Munculnya Rasa “Respect Each Other”

Dalam pentingnya komunikasi dengan anak, mampu menjadikan si anak peduli terhadap orang lain dan lingkungannya. Anak akan lebih mudah peka terhadap orang lain.

Misalnya, diskusikan tentang makna “budaya antri” ketika berada di tempat umum. Saling “tolong-menolong” antar sesama. Biasakan untuk “meminta maaf” apabila melakukan kesalahan. Serta selalu “berterima kasih” saat diberi bantuan oleh orang lain, dan sebagainya.

Coba renungkan apabila sang anak tidak terbiasa mengobrol dengan orang tuanya, maka ia akan kesulitan ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan terkesan tidak peduli.

Komunikasi dengan Anak Mampu Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Dalam stimulasi kemampuan bahasa anak secara relevan. Para orang tua bisa mengajaknya mengobrol secara serius, untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada sang anak.

Baca Juga : Cara Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini

Seorang anak yang sering berkomunikasi, akan lebih berani menyampaikan yang sedang ia rasakan. Seperti perasaan senang, sedih, marah, kecewa, dan lain-lain.

Komunikasi dengan Anak Mampu Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Foto Ilustrasi oleh fizkes dari iStock

Selain itu, anak menjadi lebih berani untuk beropini dengan lawan bicaranya dan bahkan menuangkan ide-ide kreatifnya tanpa ada rasa takut atau malu.

Komunikasi Mampu Membangun Satu Kedekatan Emosional

Pentingnya komunikasi dengan anak secara rutin, dapat membangun satu kedekatan antara anak dengan orang tua. Rencanakan dan lakukan sebuah kegiatan menyenangkan setiap hari yang memicu obrolan panjang bersama sang anak.

Selanjutnya, berikan kesempatan pada anak untuk mengomentari kegiatan yang telah dilakukan bersama. Tanya dan mintalah sang anak menceritakan hal apa yang paling berkesan saat berkegiatan tadi.

Pentingnya Komunikasi Mampu Membangun Satu Kedekatan Emosional
Foto Ilustrasi oleh fizkes dari iStock

Hal ini penting dilakukan untuk melatih anak dalam mengungkapkan hal-hal yang ia rasakan. Dengan demikian, anak akan tumbuh menjadi individu yang ekstrovert (terbuka), ketika ia bisa mengobrol nyaman dengan orang tuanya.

Anak akan Menjadi Seorang Pendengar yang Baik

Sebelum meminta anak menjadi seorang pendengar yang baik, ada baiknya orang tua menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu.

Misalnya, ketika anak sedang merasakan sebuah emosi “sedih” setelah selesai bermain dengan temannya.

Ada sebagian anak yang memilih untuk bercerita langsung dengan orang tuanya, sedangkan sebagian lagi akan memilih untuk diam.

Hal utama yang harus orang tua lakukan adalah menggali lebih jauh perasaan anak terlebih dahulu, apakah ia ingin bercerita sekarang atau nanti.

Saat anak sudah siap untuk bercerita, dengarkan cerita sang anak sampai ia selesai menceritakannya. Selanjutnya, berikan satu respons yang positif dan solusi yang solutif atas cerita tersebut tanpa menghakimi sang anak.

Pentingnya Komunikasi yang Baik pada Anak
Foto Ilustrasi oleh fizkes dari iStock

Dengan demikian, anak akan mengerti bahwa ada saatnya ia diberi kesempatan untuk berbicara dan ada saatnya pula ia mendengarkan orang lain berbicara.

Anak akan Mudah Bersepakat

Rutinkan mengobrol dengan anak, hingga anak akan mudah diajak untuk bersepakat dengan kita. Caranya adalah dengan memberikan dua pilihan dengan anak dan ajaklah ia untuk bernegosiasi.

Misalnya, ketika tiba waktunya untuk makan siang dan sang anak menolak untuk makan siang pada pukul tersebut (misalnya pukul 12.30 WIB).

Ketika anak menunjukkan perilaku tersebut, hal yang perlu orang tua lakukan adalah dengan mengajak anak mengobrol untuk mengetahui apa yang menyebabkan ia menolak untuk makan siang bersama.

Selanjutnya, beri pemahaman kepada anak bahwa terlambat makan akan membuat perut menjadi sakit dan tawarkanlah pilihan pada sang anak ia akan makan pada pukul 12.45 WIB atau 13.00 WIB.

Pada dasarnya, pilihan tersebut bisa mengajarkan anak-anak kita untuk bersepakat dengan cara yang lebih demokratis dan menyenangkan.

Penutup

Mengobrol secara rutin dengan sang anak, tidak harus direncanakan terlebih dahulu. Karena apa saja bisa jadi bahan obrolan, dimana komunikasi tersebu tetap sederhana dan mudah dipahami si anak.

Pentingnya komunikasi dengan anak dengan cara sering mengobrol sejenak, meskipun tidak berjam-jam. Jadikanlah mengobrol sebagai kegiatan rutin bersama si kecil.

Buatlah anak-anak kita merasa bahwa orang tuanya selalu menyayanginya dan mempunyai waktu bersamanya.

Demikian, semoga bermanfaat...

Bagikan:

Anggria Novita, M.Pd

Anggria Novita, M.Pd

Seorang alumni FITK PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga aktif sebagai dosen dan Penulis Pendidikan Anak Usia Dini.

4 pemikiran pada “Pentingnya Komunikasi dengan Anak Secara Rutin”

    • Terimakasih mba komentar nya, terus upgarde ya ilmu parentingnya sebelum memutuskan menikah! 😉

  1. Betul sekali, memang sangat penting berkomunikasi dengan anak secara rutin. Aku setuju sekali!

Komentar ditutup.

Maaf, fitur klik kanan tidak tersedia!