Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Aspek Sosial-Emosional

Anak-anak akan belajar tentang bagaimana berinteraksi dan bertindak dengan lingkungan sekitar. Stimulasi sederhana yang bisa orangtua lakukan adalah dengan cara mengenalkan macam-macam emosi terlebih dahulu melalui ekspresi wajah dan kartu emosi.

Anak-anak perlu mengenal bentuk emosi tersebut secara langsung dan nyata sebelum ia belajar mengelola emosinya sendiri, karena ini juga merupakan bagian dari aspek perkembangan yang harus terstimulasi dengan baik.

Saat anak mulai paham tentang emosi yang ia rasakan, maka akan mudah ia menerima dan mengelola emosinya dengan baik tanpa ada rasa tantrum. Penting untuk memberi kesempatan pada anak untuk merasakan emosinya.

Foto Ilustrasi oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Peranan orang tua dalam pendidikan anak usia dini hanyalah sebatas mendampingi dan menenangkan sang anak saat ia membutuhkan teman bicara untuk menyampaikan emosi yang ia rasakan, dan setelahnya berikan pelukan agar emosinya dapat mereda.

Selain itu, berikan contoh nyata yang berkaitan dengan permasalahan sosial. Ajarkan kepada anak, tentang penggunaan kata “maaf” apabila melakukan kesalahan. dan penggunaan kata “tolong” apabila membutuhkan pertolongan.

Baca Juga : Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini

Serta penggunaan kata “terima kasih” jika diberi bantuan ataupun sesuatu. Dengan demikian, anak akan belajar menjaga diri sendiri dan menghargai orang lain.

Aspek Perkembangan Anak pada Seni

Seni sangat erat kaitannya dengan kemampuan menciptakan sebuah karya, serta bagaimana anak mengekspresikan dirinya. Serta menumbuhkan nilai keindahan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan sebuah seni.

Stimulasi sederhana yang bisa orang tua lakukan adalah memfasilitasi lingkungan belajar yang dapat memicu anak untuk berkreativitas.

Misalnya, lakukan aktivitas seperti menyanyi, menari, meronce, menggambar bebas, mewarnai, melipat, finger painting, dan lain-lain.

Aspek perkembangan seni anak usia dini yang ditekuni, dan dilatih secara terus-menerus. Akan melahirkan sebuah minat dan akan menjadi sebuah bakat yang luar biasa. Karena itu, penting untuk memfasilitasi segala kebutuhan anak untuk menstimulus aspek perkembangan dalam bidang estetika (seni).

Penutup

Kesimpulannya, setiap aspek-aspek perkembangan anak usia dini yang dijelaskan diatas memang harus diperhatikan secara serius. Para orang tua bisa menerapkan dan mempraktikkan secara mandiri.

Namun, para orang tua tak perlu khawatir apabila anak-anak belum bisa menunjukkan perkembangan seperti anak lain yang seusia dengannya.

Dalam melihat proses perkembangan sang anak dari hari ke hari, memang sangat terasa menyenangkan dan bahagia. Namun, ada banyak orang tua merasa tak sabar ingin melihat sebuah hal baru dari sang anak.

Tetapi, kita para orang tua harus menghormati proses, dan membiarkan anak berkembang secara alami tanpa paksaan. Jika proses perkembangan anak terjadi tak sesuai tahapan usianya.

Bagikan:

Anggria Novita, M.Pd

Anggria Novita, M.Pd

Seorang alumni FITK PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga aktif sebagai dosen dan Penulis Pendidikan Anak Usia Dini.

Maaf, fitur klik kanan tidak tersedia!