Klasifikasi Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini

Klasifikasi Pengembangan Kognitif Anak

Baca Juga : Metode Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini

Sebelumnya, orang tua juga harus memastikan bahwa benda tersebut aman dan tidak membahayakan bagi sang anak.

Selanjutnya, pengembangan taktik dapat dilakukan dengan ide bermain yang menyenangkan.

Saat anak mulai mengenal berbagai macam tekstur, misalnya tampilkan dua buah benda yang berbeda seperti kain tebal dan kain tipis.

Mintalah sang anak untuk menyentuh dan mendeskripsikan tekstur jenis kain tersebut.

Pengembangan Kinestetik

Kinestetik merupakan salah satu dari 9 (sembilan) kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengembangan kinestetik pada anak usia dini, berkaitan dengan kelancaran gerak tangan atau motorik halus yang mempengaruhi perkembangan kognitif.

pengembangan kinestetik
Gambar Ilustrasi dari iStock

Kegiatan sederhana yang dapat orang tua lakukan untuk menstimulus gerak tangan misalnya dengan memberikan kesempatan pada anak untuk meremas kertas atau menuang air dari satu wadah ke wadah yang lain.

Tujuannya adalah untuk melatih konsentrasi anak dalam melancarkan gerak tangan. Selain itu, ide bermain dalam mengembangkan kemampuan kinestetik adalah dengan mengajak anak untuk melakukan kegiatan melipat kertas origami sesuai bentuk yang dinginkan.

Kegiatan lain seperti, meronce gelang tangan, menggambar hewan berkaki empat, mewarnai mobil, menggunting potongan gambar, dan bereksperimen membuat jus jeruk.

Klasifikasi Pengembangan Kognitif Anak Pada Aritmetika

Aritmetika merupakan kemampuan yang diarahkan untuk penguasaan sebuah konsep berhitung permulaan.

Mengenalkan konsep berhitung pada anak usia dini bisa dimulai dengan mengumpulkan dan mendeskripsikan benda-benda yang ada di sekitar anak seperti mobil-mobilan, lego, balok, dan lain-lain.

Kemampuan berhitung tidak melulu mengenalkan angka 1-10 dengan cara bernyanyi terlebih dahulu, orang tua bisa mengajak anak untuk memahami konsep membilang angka.

klasifikasi pengembangan aritmetika anak
Gambar Ilustrasi dari iStock

Disinilah peran orang tua dalam perkembangan kognitif sangat dibutuhkan dengan menunjukkan jumlah benda yang bisa dilihat dan disentuh oleh anak.

Misalnya mengajak anak untuk menyusun dan menghitung jumlah lego tersebut.

Baca Juga : Peran Orang Tua dalam Perkembangan Kognitif Anak

Saat anak bermain lego, bantulah anak mengenal warna-warna yang ada pada lego tersebut, kemudian minta anak untuk mengelompokkan lego berdasarkan jenis warna dan ukuran. Hal ini merupakan alternatif untuk mengembangkan kemampuan aritmetika pada anak usia dini secara nyata.

Pengembangan Geometri

Geometri adalah kemampuan yang berhubungan dengan konsep bentuk dan ukuran. Orang tua dapat mengenalkan macam-macam bentuk dan ukuran melalui benda-benda konkret.

Misalnya untuk mengenalkan bentuk lingkaran, orang tua bisa menunjukkan bentuk lingkaran tersebut melalui bola, roda, dan lain-lain.

Siapkan ukuran yang berbeda saat menunjukkan sebuah benda. Tujuannya adalah agar anak melihat langsung perbedaan ukuran dari sebuah benda. Cara tersebut membantu anak memahami konsep besar dan kecil.

klasifikasi pengembangan geometri anak
Gambar Ilustrasi dari iStock

Mengenalkan geometri pada anak usia dini akan menghantar anak untuk memahami konsep matematika lebih lanjut.

Selain itu, manfaatnya adalah untuk melatih koordinasi antara mata dengan tangan sang anak agar dapat berkonsentrasi dengan baik dalam belajar.

Pengembangan Sains Permulaan

Sains merupakan kemampuan yang berhubungan dengan berbagai percobaan atau eksperimen. Ada banyak kegiatan yang bisa orang tua lakukan untuk menstimulasi kemampuan sains pada anak usia dini secara berkesinambungan.

Contoh kegiatannya adalah mengajak anak-anak untuk bereksperimen membuat gelembung udara dari air sabun.

Eksperimen tersebut tentu saja menarik perhatian anak, karena biasanya anak-anak sangat menyukai kegiatan yang menakjubkan dan menggembirakan.

Penutup

Kesimpulannya, klasifikasi yang saya maksud disini untuk memudahkan para pendidik dan orang tua memberikan stimulasi dalam memaksimalkan pembelajaran anak. Serta mampu untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada anak usia dini.

Sehingga para pendidik dan orang tua bisa memantau bagaimana perkembangan klasifikasi pengembangan kognitif anak usia dini.

*********

Bagikan:

Anggria Novita, M.Pd

Anggria Novita, M.Pd

Seorang alumni FITK PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga aktif sebagai dosen dan Penulis Pendidikan Anak Usia Dini.

Maaf, fitur klik kanan tidak tersedia!