Anak akan Menjadi Seorang Pendengar yang Baik
Sebelum meminta anak menjadi seorang pendengar yang baik, ada baiknya orang tua menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu.
Misalnya, ketika anak sedang merasakan sebuah emosi “sedih” setelah selesai bermain dengan temannya.
Ada sebagian anak yang memilih untuk bercerita langsung dengan orang tuanya, sedangkan sebagian lagi akan memilih untuk diam.
Hal utama yang harus orang tua lakukan adalah menggali lebih jauh perasaan anak terlebih dahulu, apakah ia ingin bercerita sekarang atau nanti.
Saat anak sudah siap untuk bercerita, dengarkan cerita sang anak sampai ia selesai menceritakannya. Selanjutnya, berikan satu respons yang positif dan solusi yang solutif atas cerita tersebut tanpa menghakimi sang anak.
Dengan demikian, anak akan mengerti bahwa ada saatnya ia diberi kesempatan untuk berbicara dan ada saatnya pula ia mendengarkan orang lain berbicara.
Anak akan Mudah Bersepakat
Rutinkan mengobrol dengan anak, hingga anak akan mudah diajak untuk bersepakat dengan kita. Caranya adalah dengan memberikan dua pilihan dengan anak dan ajaklah ia untuk bernegosiasi.
Misalnya, ketika tiba waktunya untuk makan siang dan sang anak menolak untuk makan siang pada pukul tersebut (misalnya pukul 12.30 WIB).
Ketika anak menunjukkan perilaku tersebut, hal yang perlu orang tua lakukan adalah dengan mengajak anak mengobrol untuk mengetahui apa yang menyebabkan ia menolak untuk makan siang bersama.
Selanjutnya, beri pemahaman kepada anak bahwa terlambat makan akan membuat perut menjadi sakit dan tawarkanlah pilihan pada sang anak ia akan makan pada pukul 12.45 WIB atau 13.00 WIB.
Pada dasarnya, pilihan tersebut bisa mengajarkan anak-anak kita untuk bersepakat dengan cara yang lebih demokratis dan menyenangkan.
Penutup
Mengobrol secara rutin dengan sang anak, tidak harus direncanakan terlebih dahulu. Karena apa saja bisa jadi bahan obrolan, dimana komunikasi tersebu tetap sederhana dan mudah dipahami si anak.
Pentingnya komunikasi dengan anak dengan cara sering mengobrol sejenak, meskipun tidak berjam-jam. Jadikanlah mengobrol sebagai kegiatan rutin bersama si kecil.
Buatlah anak-anak kita merasa bahwa orang tuanya selalu menyayanginya dan mempunyai waktu bersamanya.
Demikian, semoga bermanfaat…
Tags
Baca Juga
4 pemikiran pada “Pentingnya Komunikasi dengan Anak Secara Rutin”
Komentar ditutup.
Bener banget nih, saya jadi merasa diingatkan dg tulisan ini. Komunikasi dg anak memang penting
Terimakasih mba komentar nya, terus upgarde ya ilmu parentingnya sebelum memutuskan menikah! 😉
Betul sekali, memang sangat penting berkomunikasi dengan anak secara rutin. Aku setuju sekali!
Terima kasih kak sudah berkomentar 🙂