6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Blog Edukasi PAUD - 6 Aspek perkembangan anak usia dini merupakan faktor pendukung, sebuah tumbuh-kembangnya seorang anak dari sejak lahir hingga berusia lima tahun.

Hal tersebut berpengaruh terhadap 6 (enam) domain utama dalam pengembangan kecerdasan seorang anak usia dini.

Enam hal tersebut adalah : nilai agama dan moral, perkembangan fisik-motorik, kognitif, linguistic, seni dan sosio emosional.

Mengapa 6 Aspek Perkembangan Anak itu Penting?

Pada saat seorang anak berusia lima tahun, 90% sel-sel otaknya telah berkembang. Ini berarti masa perkembangan sebelum usia ini adalah masa terpenting dalam hidup mereka.

Sehingga disini peranan orang tua dalam pendidikan anak, sangat dibutuhkan demi mendukung tumbuh-kembang seorang anak.

Baca Juga : Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya, untuk mendukung perkembangan serta mengetahui aspek-aspek perkembangan anak. Berikut 6 (enam) aspek yang bisa Anda lakukan di rumah :

6 Aspek Perkembangan Anak yang Wajib Distimulasi

Aspek Agama Dan Moral

Untuk Anak Usia Dini hal terpenting adalah nilai agama dan moral, karena merupakan pondasi terpenting pembentukan karakter manusia.

Jika tidak memiliki moral, maka sikapnya akan buruk, begitu pun jika seorang manusia tidak memiliki agama, maka tujuan hidupnya tidak akan jelas.

6 Aspek Perkembangan Anak
Foto Ilustrasi dari Pexels.com

Jika sejak dini anak diajarkan hal-hal baik menurut moral dan agama. Tentunya hal ini memberi bekal saat menghadapi kehidupan di hari – hari berikutnya hingga ia dewasa.

Aspek Bahasa

Perkembangan ini mengacu pada keterampilan untuk memahami atau berkomunikasi antar individu. Perkembangan bahasa membantu anak mengkomunikasikan apa yang mereka inginkan dan perasaan mereka.

Selain memberikan stimulasi perkembangan bahasa pada anak, penting juga untuk perkembangan proses berpikir mereka dalam memecahkan masalah, dan membentuk hubungan antar individu.

Sekitar 2 bulan, bayi pertama mulai mendengkur, dan pada 6 bulan umumnya mulai mengoceh. Mereka sedang belajar bagaimana membuat suara serta membentuk kata.

Ilustrasi Anak yang Sedang Berkomunikasi
Ilustrasi Anak yang Sedang Berkomunikasi | Pexels.com

Meskipun saat ini kita tidak memahami yang mereka katakan. Di sisi lain, anak juga berupaya menggunakan kata-kata atau gerak tubuh untuk berkomunikasi atau memahami orang lain.

Baca Juga : Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Mereka berupaya mengkomunikasikan emosi-perasaan melalui suara, ekspresi wajah, gerak tubuh ataupun tindakan. Tersenyum, menangis, berteriak, tertawa, melempar barang, menunjuk, dan bahkan mengamuk.

Aspek Perkembangan Kognitif

Pertumbuhan otak adalah bagian perkembangan kognitif dan ketika otak bayi kita berkembang, demikian juga kapasitas mereka untuk mengingat.

Memori memainkan peran yang sangat penting dalam fungsi sosio-emosional serta kognitif pada usia dini.

Saat bayi tumbuh dan mencapai usia dini, mereka menjadi lebih sadar tentang bagaimana dunia bekerja memahami tentang apa, di mana, bagaimana, dan mengapa.

Perkembangan membantu anak memahami lingkungannya. Maka di sinilah peran orang tua dalam perkembangan kognitif seorang anak untuk mendukung proses perkembangannya.

Ilustrasi Aspek Perkembangan Kognitif Anak | Pexels.com

Pada usia 2-5 tahun, mereka akan dapat menceritakan sebuah pengalaman dan rekonstruksinya.

Baca Juga : Peran Orang Tua dalam Perkembangan Kognitif Anak

Misalnya, mereka tahu bahwa kunjungan ke rumah nenek melibatkan urutan langkah tertentu - naik mobil, berjalan kaki singkat di jalan masuk, melewati kolam, disambut kedua anjingnya, kue buatan sendiri atau susu dan camilan, dan lainnya.

Aspek Fisik-Motorik

Keterampilan Fisik-Motorik mengacu pada gerakan otot-otot kepala, leher, lengan, dan kaki secara terkoordinasi dan terkontrol.

Namun ada yang diperlukan untuk membuat gerakan kecil, khususnya tangan dan jari-jari. Seperti menggenggam benda.

Keterampilan fisik semacam ini membutuhkan lebih banyak ketepatan, koordinasi, dan kontrol tangan.

Kita menggunakan keterampilan motorik secara harfiah sepanjang waktu, saat sedang duduk, berdiri, berbaring, bergerak, atau mengubah posisi.

Keseimbangan, kekuatan tubuh dan kesadaran tubuh merupakan bagian dari perkembangan fisik-motorik. Anak kecil membutuhkan waktu untuk melatih gerakan fisik motorik setiap hari.

Ilustrasi Aspek Fisik-Motorik Anak Usia Dini

Apakah mereka mengambil buah, camilan atau mencoba menarik resleting jaket mereka. Tetapi kita harus ingat bahwa ini semua adalah kegiatan penting untuk perkembangan motorik mereka.

Aspek Sosio-Emosional

Perkembangan Sosio-Emosional mengacu pada kemampuan berinteraksi antar individu, serta memahami dan mengelola perasaan emosional.

Keterampilan pada usia dini dimulai sejak lahir, saat mereka berinteraksi dengan pengasuh mereka dan membentuk ikatan emosional – dan akan terus berkembang sepanjang masa dewasa.

Si anak akan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan sosio-emosional dengan tersenyum kepada Anda ketika dia melihat Anda, melambaikan tangan ketika seseorang pergi, bahkan menunjukkan kecemasan di sekitar orang asing.

Ilustrasi pertumbuhan sosio-emosional anak usia dini
Ilustrasi pertumbuhan sosio-emosional anak | Pexels.com

Keterampilan sosio-emosional yang sehat akan membantu anak Anda membentuk dan memelihara hubungan positif, kepercayaan diri, mengembangkan kesadaran diri dan kesadaran orang lain dan perasaan mereka, mengelola stres dan kecemasan.

6 Aspek Perkembangan Anak Terakhir adalah Aspek Perkembangan Seni

Seni adalah bahasa yang memungkinkan kita mengekspresikan diri dan mengembangkan ide dan emosi. Kegiatan seni penuh dengan proses yang membantu tumbuh dan merangsang kreativitas sambil memelihara bakat dan minat seorang anak.

Ketika masa anak-anak terpapar aktivitas seni apa pun, otak mereka dirangsang oleh suara, gerakan, warna, dan ukuran. Sehingga berakibat koneksi antara saraf di otak meningkat, dan otak dilatih dan diperkuat.

Proses ini bermanfaat lebih besar bagi anak di bawah 5 tahun karena otak mereka matang dan sangat sensitif terhadap rangsangan eksternal.

Kegiatan seni mendorong perkembangan intelektual dan beberapa manfaatnya adalah merangsang kedua sisi otak. Meningkatkan kapasitas memori, perhatian dan konsentrasi.

Aspek Perkembangan Seni Anak Usia Dini
Aspek Perkembangan Seni Anak Usia Dini | Pexels.com

Membantu mereka mengekspresikan diri. Mereka belajar bekerja sama, terutama ketika mereka menjadi bagian dari sebuah kelompok.

Ini memberi mereka kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan anak-anak lain.

Penutup

Kesimpulannya, dalam mendukung seluruh aspek-aspek perkembangan anak para orang tua memiliki tugas untuk mengetahui hal apa saja yang akan dicapai si anak.

Berdasarkan kelompok usia, dalam memberikan fasilitas dan tahapan stimulasi 6 aspek perkembangan anak usia dini selanjutnya.

Namun, perlu digaris bawahi bahwa tiap anak memiliki daya tangkap berbeda. Pada praktiknya, kadang ada anak-anak yang sedikit terlambat dalam tahapan perkembangannya.

Di sini para orang tua tidak perlu takut dan khawatir. Karena menurut karakteristik anak usia dini ada baiknya anda meningkatkan frekuensi pemberian stimulasi pada anak anda.

Demikian, semoga bermanfaat 😉

Bagikan:

Anggria Novita, M.Pd

Anggria Novita, M.Pd

Seorang alumni FITK PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga aktif sebagai dosen dan Penulis Pendidikan Anak Usia Dini.

Maaf, fitur klik kanan tidak tersedia!