AnggriaNovita.com – Wajib bagi para orang tua wajib mengenal karakteristik anak usia dini, khususnya pada masa golden age seorang anak.
Di mana pada usia ini anak ibarat sebuah spons baru dan sangat kuat dalam menyerap hal apapun dari lingkungannya. Dalam proses tumbuh-kembang sang anak, sangat penting mengenal karakter anak sejak usia dini.
Apa yang dimaksud dengan Karakteristik?
Sesuai definisi yang saya rujuk dari halaman The National Association for the Education of Young Children (NAEYC) di situs Wikipedia. Seorang anak yang usia dini adalah seorang anak yang masih berada pada rentang usia antara 0-8 tahun.
Arti dari kata karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sifat kejiwaan, budi pekerti, atau akhlak yang membedakan individu dengan yang lainnya baik itu dari watak ataupun tabiatnya.
Seseorang memiliki karakteristik yang membedakannya dengan orang lain. Entah itu berupa pendidikan, pekerjaan, ataupun kebiasaan yang bisa mempengaruhi terbentuknya perilaku.
Menurut Notoatmodjo (2012). Karakteristik seorang anak dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :
- Ciri-ciri dari demografi, seperti usia dan jenis kelamin;
- Strata sosial, contohnya seperti jenjang pendidikan, hobi, pekerjaan, suku, dan seterusnya;
- Modern, contoh kasus pada keyakinan bahwa layanan kesehatan mampu menolong dan menyembuhkan suatu penyakit.
Karakteristik Anak Usia Dini yang Wajib Diketahui
Mengenal karakteristik anak usia dini pada setiap anak adalah momen yang tidak akan pernah terulang. Karena itulah pentingnya pendidikan sejak dini untuk mengenal karakter anak pada usia dini mereka, kelak akan mempengaruhi dalam pembentukan karakter mereka ketika dewasa.
Baca Juga : Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam mengenal karakter anak usia dini saat proses perkembangan fisik, mental, dan kepribadian ataupun secara intelektual. Baik yang sedang menjalani pendidikan atau tidak di institusi pendidikan anak usia dini secara formal.
10 Karakteristik Anak Usia Dini
Selanjutnya, terdapat beberapa indikator secara umum yang telah saya ringkas. Kesimpulannya, ada 10 (sepuluh) karakteristik anak usia dini yang wajib diketahui oleh orang tua, antara lain :
Karakteristik Anak Usia Dini Tipikal Mencari Tahu
Saat seorang anak memiliki kecenderungan rasa ingin tahu dan antusiasme terhadap semua hal-hal baru yang ia temui.
Pada fase ini adalah fase di mana anak belajar banyak hal, menyerap banyak hal dan mempertanyakan banyak hal.
Tipikal Kepribadian Unik
Perihal memahami dan mengenal karakter anak usia dini. Perlu dipahami bahwa, tiap anak memiliki karakteristik warisan dari genetik kedua orang tuanya.
Latar belakang seorang anak, minat, perlakuan semenjak bayi dan banyak lainnya.
Karakteristik Anak Usia Dini Tipikal Spontan
Seorang anak memiliki kecenderungan untuk mengekspresikan apa pun secara jujur. Karena mereka sedang berada di tahap mempelajari emosi dirinya dan emosi orang lain.
Sehingga mereka cenderung merefleksikan secara jujur apa yang mereka rasakan.
Tags
Baca Juga
12 pemikiran pada “Karakteristik Anak Usia Dini, Orang Tua Wajib Tahu!”
Komentar ditutup.
Mogon maaf hanya sekedar saran saja, sebaiknya untuk link jangan menggunakan kata singkat seperti bit ly, apalagi link internal maupun external, akan mempengaruhi blog anda sendiri, sebainya menggunakan link internal sesuai nama website agar google merayapi dan menimpan link artikel dengan benar.
Salam sukses selalu.
Santri.web.id
Terimakasih kak saran nya. Perihal teknis link saya tidak paham, karena yang mengurusi kebetulan suami saya sendiri 🙂
Karakteristik anak saya benar-benar berbeda dari saya, terutama soal belajar. Ugh susah banget. Eh, jadi curhat
Coba gali lebih lanjut mba, karena pasti ada minat yg ia sukai. Semangat yaa mba 🙂
Anak saya lagi masa-masanya banyak nanya dan imajinatif. Makasih sharingnya.
Bagus kak, coba stimulasi imajinasinya dengan cara membacakan buku cerita ringan / dongeng dan jangan lupa beri ia kesempatan untuk bertanya pendapatnya tentang cerita tersebut 🙂
Wah, bener nich, lg punya anak usia mau 2 tahun, mudah2an bisa ngasih dia stimulasi yang tepat, Aamiinnn
Aamien…
Semangat ya kak! Btw, saat memberikan stimulasi jangan lupa pantau minat dan potensinya! 😉
Belum bisa praktik ke anak sendiri.. bisa juga buat ku bagi ilmunya ke tante ku yang punya anak usia balita..
Semangat kak, semoga berhasil ya! Terimakasih sudah berkomentar 🙂
Form kontaknya kenapa g berfungsi kak?
Mohon maaf kak! kemarin blog saya sedang maintenance. dan sekarang sudah normal kembali, silahkan dicoba kembali 🙂