Karakteristik Anak Usia Dini, Orang Tua Wajib Tahu!

Mengenal Karakteristik Anak Usia Dini
Mengenal Karakteristik Anak Usia Dini

Tipikal Ceroboh

Kondisi dan situasi “bahaya” adalah sesuatu yang terbentuk karena pengalaman. Psikologi anak usia dini / Psikologi AUD memiliki kecenderungan bertindak ceroboh.

Sebab di benak mereka belum memiliki bank data yang kuat mengenai kondisi “bahaya”. Karena mereka masih dilindungi oleh orang-orang di sekitarnya.

Karakteristik Anak Usia Dini Tipikal Aktif dan Energik

Anak usia dini lazimnya berada masa-masa bermain sebab mereka harus memperkuat motorik kasar maupun halus.

Anak Tipikal Aktif dan Energik
Foto oleh Anastasia Shuraeva dari Pexels

Sehingga sangat wajar apabila mereka sangat aktif dan energik serta gemar mencoba berbagai kegiatan yang belum pernah mereka coba sebelumnya.

Tipikal Egosentris

Karakter anak-anak usia dini, karena masih berada pada tahapan eksplorasi mereka memiliki kecenderungan melihat hanya dari sudut pandang mereka sendiri.

Sebab benak mereka sendiri belum memiliki beragam data-data emosi yang lebih kompleks.

Karakteristik Anak Usia Dini Tipikal Petualang

Eksploratif juga menjadi karakter dasar dari anak-anak usia dini, sebab mereka memiliki keingintahuan yang besar.

Membuat mereka lebih tertarik untuk menjelajah lingkungan, memegang dan mempelajari semua hal baru dalam lingkungannya.

Tipikal Imajinatif

Benak anak-anak masih berisi sangat sedikit mengenai realita, sehingga apa yang mereka lihat akan selalu mereka imajinasikan berdasarkan pemahaman mereka sendiri.

Anak Tipikal Imajinatif
Foto oleh Polesie Toys dari Pexels

Namun justru di sinilah perlunya peranan orang tua dengan menanamkan hal-hal yang baik dalam imajinasi mereka sejak dini.

Karakteristik Anak Usia Dini Tipikal Mudah Frustasi

Secara umum anak-anak memang mudah marah, frustasi, dan tantrum. Apabila berhadapan dengan sesuatu yang kurang memuaskan mereka, ini karena mereka memang masih belum bisa menguasai emosi mereka sendiri.

Tipikal Susah Fokus

Anak-anak usia dini seperti sebuah spons super besar yang menyerap apa pun. Sementara lingkungan di sekitar mereka, memberikan banyak rangsangan yang menarik mereka.

Untuk mengeksplorasi dan berpetualang, hal inilah yang membuat mereka secara alami susah untuk fokus.

Penutup

Kesimpulannya, terdapat dua faktor utama yang memberikan pengaruh signifikan untuk mengenal karakteristik anak usia dini pada seorang anak. Yakni pembawaan genetika dari kedua orang tuanya yang dibawa sejak ia lahir.

Dan bagaimana pandangan seorang anak terhadap dunia itu sendiri. Pada masa usia golden age anak, perlu perhatian dan peran orang tua dalam mendampingi perkembangan kognitif anak usia dini. Sangat di perlukan untuk mengenal karakteristik anak usia dini lebih jauh sebagai tahapan awal pembentukan karakter seorang anak.

Bagikan:

Anggria Novita, M.Pd

Anggria Novita, M.Pd

Seorang alumni FITK PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga aktif sebagai dosen dan Penulis Pendidikan Anak Usia Dini.

12 pemikiran pada “Karakteristik Anak Usia Dini, Orang Tua Wajib Tahu!”

  1. Mogon maaf hanya sekedar saran saja, sebaiknya untuk link jangan menggunakan kata singkat seperti bit ly, apalagi link internal maupun external, akan mempengaruhi blog anda sendiri, sebainya menggunakan link internal sesuai nama website agar google merayapi dan menimpan link artikel dengan benar.

    Salam sukses selalu.
    Santri.web.id

    • Terimakasih kak saran nya. Perihal teknis link saya tidak paham, karena yang mengurusi kebetulan suami saya sendiri 🙂

  2. Karakteristik anak saya benar-benar berbeda dari saya, terutama soal belajar. Ugh susah banget. Eh, jadi curhat

    • Bagus kak, coba stimulasi imajinasinya dengan cara membacakan buku cerita ringan / dongeng dan jangan lupa beri ia kesempatan untuk bertanya pendapatnya tentang cerita tersebut 🙂

  3. Wah, bener nich, lg punya anak usia mau 2 tahun, mudah2an bisa ngasih dia stimulasi yang tepat, Aamiinnn

    • Aamien…
      Semangat ya kak! Btw, saat memberikan stimulasi jangan lupa pantau minat dan potensinya! 😉

  4. Belum bisa praktik ke anak sendiri.. bisa juga buat ku bagi ilmunya ke tante ku yang punya anak usia balita..

    • Mohon maaf kak! kemarin blog saya sedang maintenance. dan sekarang sudah normal kembali, silahkan dicoba kembali 🙂

Komentar ditutup.

Maaf, fitur klik kanan tidak tersedia!