Blog Edukasi PAUD – Para ahli psikologi berpendapat bahwa, klasifikasi pengembangan kognitif anak usia dini secara bertahap. Terjadi mulai sejak dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia.
Pada setiap fase, manusia tidak hanya tumbuh fisiknya saja melainkan juga dari psikologis, dan intelegensinya. Intelegensi merupakan peran penting dalam kehidupan, sehingga perlu mendapatkan stimulus sejak dini.
Dalam aspek kognitif, terdapat beberapa bidang yang harus dikembangkan untuk memaksimalkan potensial anak usia dini.
Bidang pengembangan tersebut, sebagai pijakan orang tua dalam menstimulasi aspek-aspek perkembangan anak pada masa usia golden age sang anak.
Klasifikasi Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini
Hal ini tentu saja sangat membantu orang tua, untuk memeriksa pengembangan kognitif apa saja yang belum mendapatkan stimulus yang optimal.
Oleh karena, kita kenali terlebih dahulu apa saja yang menjadi tugas pada bidang pengembangan aspek kognitif anak usia dini.
Dalam bukunya Susanto yang berjudul “Perkembangan Anak Usia Dini”, ada 7 bidang klasifikasi pengembangan kognitif anak usia dini. Berikut penjabarannya lebih lanjut :
7 (Tujuh) Klasifikasi Pengembangan Kognitif Anak
Pengembangan Auditory
Auditory merupakan kemampuan yang berhubungan dengan indera pendengaran atau bunyi. Banyak hal yang bisa orang tua lakukan dalam menstimulus pengembangan auditory pada anak.
Contohnya dengan mengenalkan macam-macam jenis suara manusia, hewan, alat musik, benda-benda yang berdenting (misalnya kaleng, lonceng), dan sebagainya.
Sederhananya, saat berinteraksi dengan anak juga sebenarnya sedang menstimulus pendengaran sang anak.
Anak akan belajar mengenali karakter suara yang berbeda-beda seperti suara ibu, ayah, kakek, nenek, dan lain-lain.
Apabila orang tua sering mengajak anak mengobrol, maka semakin mudah anak mengenali suara orang tuanya.
Selanjutnya, kenalkan juga suara hewan yang ada di lingkungan sekitar. Misalnya, saat mendengar suara burung yang berkicau di pagi hari.
Katakanlah pada anak bahwa yang berkicau itu adalah suara burung, sembari menunjuk ke arah burung yang sedang hinggap di pohon.
Cara ini sangat bagus dilakukan untuk menstimulus pendengaran sang anak. Ketika anak mulai mengenal macam-macam suara hewan seperti (burung, kucing, dan ayam).
Ajaklah anak untuk mengembangkan kemampuan pendengarannya dengan cara meminta anak untuk menirukan suara hewan tersebut.
Klasifikasi Pengembangan Kognitif Anak pada Visual
Melansir dari Wikipedia, visual adalah kemampuan yang menggunakan indera penglihatan. Mengembangkan visual berarti memberi kesempatan pada anak untuk mengamati, memperhatikan, menanggapi, dan mempersepsikan sesuatu hal dari lingkungan sekitar.
Ide yang bisa orang tua aplikasikan adalah dengan menunjukkan berbagai macam benda yang familiar dengan anak.
Sebaiknya diawali dengan mengenalkan nama-nama benda yang ada di sekitar anak.
Misalnya, saat anak mulai MPASI (biasanya berusia enam bulan), orang tua bisa mengenalkan makanan secara langsung beserta peralatan makan yang digunakan.
Beri kesempatan pada anak untuk melihat langsung dengan menyentuh apa saja peralatan makan yang ia gunakan sembari membantu menyebutkan nama alat makannya seperti (piring, mangkuk, cangkir, atau sendok).
Dengan memberikan kesempatan pada anak untuk menyentuh peralatan makan tersebut, tentu saja akan terbentuk pengetahuan tentang perbedaan peralatan makan beserta fungsinya.
Hal ini akan menjadi pengetahuan yang nantinya ketika anak mulai mampu berbicara, ia juga akan mampu mendeskripsikan suatu benda berdasarkan pengalaman yang ia dapatkan dari orang tua.
Pengembangan Taktik
Taktik adalah kemampuan yang berhubungan dengan indera peraba atau tekstur. Ajaklah anak anda untuk lebih sering menyentuh benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya seperti kertas, daun, rumput, air, pasir, ampas kelapa, dan lain-lain. Hal ini sangat baik untuk menstimulus perkembangan indera perabanya.