Selain memfasilitasi kebutuhan anak, orang tua juga harus ikut andil mendampingi anak saat belajar dan memberi kesempatan pada anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri dan menyenangkan.
Orang tua hanya akan membantu saat anak benar-benar membutuhkan bantuan atau mengalami hambatan yang tidak mampu ia atasi sendiri.
Misalnya, saat anak lupa bagaimana cara menggunakan alat peraga edukatif (APE) berhitung. Maka para orang tua boleh memberikan bantuan pada anak, mempresentasikan cara menggunakan APE dan memberikan tips khusus di ingat oleh anak.
Peran Orang Tua Sebagai Sekolah Pertama
Istilah orang tua sebagai madrasah (sekolah) pertama sudah tidak asing lagi, karena ilmu pertama yang anak dapatkan tentu saja berasal dari orang tua yang mengasuhnya. Artinya orang tua adalah sebuah tempat untuk anak-anak dalam memperoleh berbagai sumber informasi dan pengetahuan.
Bentuk stimulus pengembangan kognitif anak usia dini yang bisa orang tua lakukan adalah dengan cara mempersiapkan area-area pembelajaran yang mampu mengasah minat dan bakat sang anak melalui kegiatan bermain.
Baca Juga : Metode Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini
Selain itu, luangkan waktu untuk melakukan kegiatan tersebut secara menyenangkan bersama anak. Misalnya, mengajak anak bermain peran sebagai profesi dokter dan pasien.
Kegiatan bermain peran ini baik untuk mengasah kemampuan berpikir sang anak. Anak akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang profesi dokter yang bertugas membantu mengobati orang-orang yang sedang sakit.
Selain itu, anak akan mengetahui bagaimana cara menangani pasien yang sedang sakit. Semakin banyak pengetahuan yang diberikan kepada anak, semakin besar peluang anak menambah pengetahuannya.
Peran Orang Tua dalam Perkembangan Kognitif Sebagai Problem Solver
Orang tua berperan sebagai problem solver, untuk mengatasi hambatan-hambatan yang sedang dialami si anak. Seperti masalah kesulitan dalam belajar atau proses belajarnya. Saat anak mengalami kesulitan dalam belajar, temukan penyebabnya apakah karena sulit berkonsentrasi atau karena hal lain.
Selanjutnya bantu anak tersebut untuk melewati permasalahannya dengan latihan-latihan khusus yang bersifat intens. Semakin cepat orang tua mengetahui hambatan sang anak, maka semakin besar peluang membantu anak untuk menghilangkan hambatan-hambatan tersebut.
Akhir Kata..
Demikian tulisan saya mengenai peran orang tua dalam mendampingi perkembangan kognitif anak usia dini. Semoga tulisan ini bisa menjadi tambahan referensi dalam menemani proses tumbuh-kembang anak-anak di Indonesia.
Semoga bermanfaat..
Tags
Baca Juga
4 pemikiran pada “Peran Orang Tua dalam Perkembangan Kognitif Anak”
Komentar ditutup.
Whoaaa nice article! Jadi lebih tau tentang peran orang tua pada masa golden age anak. Menjadi orang tua emang ada tantangan tersendiri yaa, keren sih buat para ibu! Semoga bisa ku terapkan kalau sudah menikah dan memiliki anak. Thanks yaa kak sudah sharing
Aaamin…
Terima kasih ya mba sudah berkomentar.
Bagus kak informasi nya, jadi sangat penting betul kalau orang tua baik ayah dan ibu itu menjadi motivator dalam kehidupan nya, bukan hanya menganggap anak semata.
Intinya ibu dan ayah harus paham betul apa yang dibutuhkan dan di inginkan anak tersebut, tanpa melewati batasan.
Sepakat kak, udah memang seharusnya orang tua berperan aktif untuk mendukung kebutuhan dan keinginan anak. Thanks ya kak sudah berkomentar 🙂