We use technologies like cookies to store and/or access device information. We do this to improve browsing experience and to show personalized ads. Consenting to these technologies will allow us to process data such as browsing behavior or unique IDs on this site. Not consenting or withdrawing consent, may adversely affect certain features and functions.
The technical storage or access is strictly necessary for the legitimate purpose of enabling the use of a specific service explicitly requested by the subscriber or user, or for the sole purpose of carrying out the transmission of a communication over an electronic communications network.
The technical storage or access is necessary for the legitimate purpose of storing preferences that are not requested by the subscriber or user.
The technical storage or access that is used exclusively for statistical purposes.
The technical storage or access that is used exclusively for anonymous statistical purposes. Without a subpoena, voluntary compliance on the part of your Internet Service Provider, or additional records from a third party, information stored or retrieved for this purpose alone cannot usually be used to identify you.
The technical storage or access is required to create user profiles to send advertising, or to track the user on a website or across several websites for similar marketing purposes.
Menambahkan juga, ciri anak berkembang ditandai anak lancar berbicara dan berbahasa serta kemampuan berpikir kritis dengan banyak bertanya. Salah satu stimulus nya adalah dengan memberikan perhatian pada mereka dengan menanggapi setiap pertanyaan mereka. Itu butuh kesabaran banget, nah sabar itu yg banyak orangtua ga mampu.
Akhirnya kita tahu sendiri gimana selanjutnya kalo orangtua ga sabar dan ga paham fase perkembangan anak.
Sepakat kak, saya sangat sependapat dengan komentar kak Arief. Karena tidak semua orang tua mampu untuk lebih sabar menghadapi anak-anaknya yang bisa menyebabkan tidak optimalnya tumbuh-kembang si anak. Thanks ya kak buat koemntar dan pendapatnya 😉
Terimakasih telah berbagi hal pokok sebagai awal tumbuh kembang anak
Terimaksih sudah berkomentar!
Lumayan dapet ilmu baru tentang menstimulus anak untuk belajar berbicara. Siapa tahu kalau memang udah siap punya adek untuk Raka bisa diterapkan hehehehe. Tapi beberapa langkah di sini juga tetep aku coba terapkan ke Raka juga sih walaupun kasus di Raka harus sambil dilatih juga sama terapis dengan terapi wicara 😁😁😁😁
Makasih banyak mbak infonya. Snagat bermanfaat sekali 😍😍
Terima kasih kembali mba Yunita 🙂
Senang rasanya ketika tulisan saya bisa menginspirasi para Ibu. Tetap semangat ya mba!
Wah ternyata kegiatan sehari-hari juga bisa ya menstimulasi anak. Bagus nih artikelnya, emak2 kek saya perlu banget
Kebanyakan orang tua bingung dalam memberikan stimulasi kepada anak. Padahal dari kegiatan mengobrol yang sederhana bisa mengajarkan anak banyak hal.
Saya penasaran sebenernya mbak kalau boleh diskusi..
Kan belajar bahasa itu makin muda makin bagus ya, karena daya tangkapnya masih cepat. Tapi ada efek negatof nggak sih kalau anak kecil itu belajar 3 bahasa berbeda sekaligus di waktu kecil? Misalnya ni bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang begitu. Nuhun
Saaran saya, ketika anak masih dibawah usia 2 tahun. Baiknya ajarkan si anak bahasa ibu (Bahasa Indonesia) lebih dahulu. Ketika si anak sudah memahami kosakata dasar, dan ia pun sudah paham bagaimana mengungkapkan emosi dan perasaannya. Selanjutnya baru stimulasi / ajarkan anak bahasa lainnya, namun baiknya ajarkan ia bahasa asing untuk penggunaan kalimat yang sederhana. Contohnya: “Don’t do that!”, “Just touch, don’t you eat!”, dst.
Demikian kak, semoga membantu ya! 🙂
terima kasih sharingnya kak, alhamdulillah tahapan yang dibagikan dalam artikel sudah saya lakukan, efeknya memang berbeda, untuk anak saya yang paling kecil, perkembangannya lebih cepat dibanding kakaknya karena yang menstimulus lebih banyak
Alhamdulillah, saya senang sekali mba ketika banyak orang tua sudah mengerti pola pengasuhan yang baik. Thanks ya mba komentarnya!
Saya setuju dg tulisan di artikel ini mbak..
Salah satu bentuk stimulasi pengembangan bahasa bagi anak usia dini adalah bentuk komunikasi kita secara verbal maupun non verbal.. anak usia dini adalah pondasi karakter yg harus kita pantau. Emang agak ribet sih, tp setidaknga kita mampu mendampingi mereka hingga kelak masuk ke lingkungan pendidikan paska usia dini..
Terimakasih telah berbagi informasinya yaa..
Sepakat kak, memang lumayan ribet dan butuh kesabaran ekstra 🙂
Thanks ya kak sudah berkomentar..
Terimakasih,, saya coba akan berhasil,, apabila diterapkan… Sehat selalu,, sukses selalu
You’re wellcome bro 😉
Terimakasih mba undah memberikan pengetahuan yg sangat bermanfaat. Tinggal gmna org tua bisa menjalankan perannya dengan baik dalam mengasuh anak agar menjadi pribadi yg baik secara intelektual dan budi pekerti.
Terimakasih juga mba sudah mau berkomentar 😉
Saya setuju kalau kemampuan berbahasa anak akan mendukung kemampuan kognitif mereka. Anw, thanks for sharing
Terima kasih kembali mba Vera 😉