Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak dengan Cara Menonton Bersama

Tips yang tak kalah serunya adalah dengan melakukan kegiatan menonton bersama dengan sang anak. Kegiatan menonton bersama ini, merupakan momen yang pas bagi si anak untuk mendapatkan pendampingan lebih dari orang tua.

Selanjutnya, para orang tua bisa memilih tayangan di Youtube yang layak ditonton anak-anak. Seperti tayangan kisah teladan atau kisah inspiratif berdurasi 5-10 menit.

Setelah itu, galilah perasaan dan pengetahuan sang anak. Sampaikan juga pesan-pesan moral yang terdapat pada video tersebut.

Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak dengan Cara Menonton
Foto Ilustrasi dari iStock

Selain itu, para orangtua juga bisa mengajak anak untuk menonton channel tentang sains seperti terjadinya perubahan warna dan seni (berbagai macam seni).

Tujuannya untuk menambah wawasan anak dalam memahami konsep sebab-akibat, atau keterampilan jemari.

Atau menjadikan sebagai bahan referensi untuk mempraktekkan kegiatan tersebut secara bersama-sama.

Latihan Berkomunikasi 

Pada dasarnya bercerita membutuhkan latihan. Latihan ini tidak hanya pada orang dewasa saja, akan tetapi juga untuk anak usia dini.

Orang tua bisa mengajak anak untuk berbagi cerita apa saja secara sederhana. Misalnya, minta si anak untuk memperkenalkan diri serta mendeskripsikan tentang mainan yang ia suka.

Sebagai contoh, seorang anak laki-laki biasanya sangat menyukai mainan mobil-mobilan. Minta ia untuk mendeskripsikan mainan tersebut mulai dari jumlah, warna, dan di mana mobil-mobilan itu dibeli.

Foto Ilustrasi dari iStock

Biarkan sang anak bercerita dengan versi pengalamannya, sebagai orang tua cukuplah menjadi pendengar yang baik sampai ia selesai bercerita.

Selanjutnya, berikan ia sebuah respon positif. Agar ia merasa diterima serta dihargai ketika bercerita.

Latihan berkomunikasi ini sangatlah bagus untuk stimulasi perkembangan bahasa anak, khususnya anak usia dini.

Tanpa disadari, anak sedang memperkaya kosa kata dan menyusunnya dalam bentuk kalimat yang bisa dipahami oleh lawan bicaranya.

Penutup

Kesimpulannya, seorang anak yang mempunyai kemampuan bahasa yang baik. Maka dengan otomatis kemampuan kognitif si anak juga akan ikut berkembang dengan baik pula.

Begitu juga dengan seorang anak yang kemampuan bahasanya yang rendah, maka akan mempengaruhi salah satu klasifikasi pengembangan kognitif anak.

Bagikan:

Anggria Novita, M.Pd

Anggria Novita, M.Pd

Seorang alumni FITK PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga aktif sebagai dosen dan Penulis Pendidikan Anak Usia Dini.

20 pemikiran pada “Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini”

  1. Menambahkan juga, ciri anak berkembang ditandai anak lancar berbicara dan berbahasa serta kemampuan berpikir kritis dengan banyak bertanya. Salah satu stimulus nya adalah dengan memberikan perhatian pada mereka dengan menanggapi setiap pertanyaan mereka. Itu butuh kesabaran banget, nah sabar itu yg banyak orangtua ga mampu.

    Akhirnya kita tahu sendiri gimana selanjutnya kalo orangtua ga sabar dan ga paham fase perkembangan anak.

    • Sepakat kak, saya sangat sependapat dengan komentar kak Arief. Karena tidak semua orang tua mampu untuk lebih sabar menghadapi anak-anaknya yang bisa menyebabkan tidak optimalnya tumbuh-kembang si anak. Thanks ya kak buat koemntar dan pendapatnya 😉

  2. Lumayan dapet ilmu baru tentang menstimulus anak untuk belajar berbicara. Siapa tahu kalau memang udah siap punya adek untuk Raka bisa diterapkan hehehehe. Tapi beberapa langkah di sini juga tetep aku coba terapkan ke Raka juga sih walaupun kasus di Raka harus sambil dilatih juga sama terapis dengan terapi wicara 😁😁😁😁

    Makasih banyak mbak infonya. Snagat bermanfaat sekali 😍😍

    • Terima kasih kembali mba Yunita 🙂
      Senang rasanya ketika tulisan saya bisa menginspirasi para Ibu. Tetap semangat ya mba!

  3. Wah ternyata kegiatan sehari-hari juga bisa ya menstimulasi anak. Bagus nih artikelnya, emak2 kek saya perlu banget

    • Kebanyakan orang tua bingung dalam memberikan stimulasi kepada anak. Padahal dari kegiatan mengobrol yang sederhana bisa mengajarkan anak banyak hal.

  4. Saya penasaran sebenernya mbak kalau boleh diskusi..
    Kan belajar bahasa itu makin muda makin bagus ya, karena daya tangkapnya masih cepat. Tapi ada efek negatof nggak sih kalau anak kecil itu belajar 3 bahasa berbeda sekaligus di waktu kecil? Misalnya ni bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang begitu. Nuhun

    • Saaran saya, ketika anak masih dibawah usia 2 tahun. Baiknya ajarkan si anak bahasa ibu (Bahasa Indonesia) lebih dahulu. Ketika si anak sudah memahami kosakata dasar, dan ia pun sudah paham bagaimana mengungkapkan emosi dan perasaannya. Selanjutnya baru stimulasi / ajarkan anak bahasa lainnya, namun baiknya ajarkan ia bahasa asing untuk penggunaan kalimat yang sederhana. Contohnya: “Don’t do that!”, “Just touch, don’t you eat!”, dst.
      Demikian kak, semoga membantu ya! 🙂

  5. terima kasih sharingnya kak, alhamdulillah tahapan yang dibagikan dalam artikel sudah saya lakukan, efeknya memang berbeda, untuk anak saya yang paling kecil, perkembangannya lebih cepat dibanding kakaknya karena yang menstimulus lebih banyak

    • Alhamdulillah, saya senang sekali mba ketika banyak orang tua sudah mengerti pola pengasuhan yang baik. Thanks ya mba komentarnya!

  6. Saya setuju dg tulisan di artikel ini mbak..

    Salah satu bentuk stimulasi pengembangan bahasa bagi anak usia dini adalah bentuk komunikasi kita secara verbal maupun non verbal.. anak usia dini adalah pondasi karakter yg harus kita pantau. Emang agak ribet sih, tp setidaknga kita mampu mendampingi mereka hingga kelak masuk ke lingkungan pendidikan paska usia dini..

    Terimakasih telah berbagi informasinya yaa..

    • Sepakat kak, memang lumayan ribet dan butuh kesabaran ekstra 🙂
      Thanks ya kak sudah berkomentar..

  7. Terimakasih mba undah memberikan pengetahuan yg sangat bermanfaat. Tinggal gmna org tua bisa menjalankan perannya dengan baik dalam mengasuh anak agar menjadi pribadi yg baik secara intelektual dan budi pekerti.

  8. Saya setuju kalau kemampuan berbahasa anak akan mendukung kemampuan kognitif mereka. Anw, thanks for sharing

Komentar ditutup.

Maaf, fitur klik kanan tidak tersedia!