Misalnya, dia bisa berpura-pura menjadi ‘ibu’ dan meniru nada dan kata-kata ibunya. Mengerti jalan cerita yang telah dibacakan oleh orang tua.
Apa yang Harus Dilakukan Orang tua untuk Merangsang Kemampuan Bahasa Anak?
Mengurutkan gambar dan item ke dalam kategori
Tantang anak Anda dengan memintanya untuk menunjukkan item yang tidak termasuk dalam kategori. Misalnya, seorang bayi tidak cocok dengan anjing, kucing, dan tikus.
Beri tahu anak Anda bahwa Anda setuju dengan jawabannya karena bayi bukan binatang.
Perkaya kosakata dan panjang kalimat anak
Perbanyak kosakata dan panjang kalimat anak Anda dengan membaca, bernyanyi, berbicara tentang apa yang Anda lakukan, ke mana Anda akan pergi, dan mengucapkan sajak.
Baca buku dongeng dengan plot sederhana
Berbicara dan berdiskusi tentang jalan cerita buku tersebut. Bantu anak Anda untuk menceritakan kembali kisah tersebut atau memerankannya dengan alat peraga dan pakaian berdandan.
Katakan padanya bagian favorit Anda dan mintalah bagian favoritnya.
Melihat album foto keluarga
Lihatlah foto-foto keluarga dan mintalah anak Anda menjelaskan apa yang terjadi dengan masing-masing foto. Sebelum anda menjelaskan histori dari foto-foto tersebut secara lengkap.
Latih pemahaman terhadap sesuatu
Latihlah keterampilan pemahaman si anak, dengan mengajukan pertanyaan kepada anak Anda tentang apa yang telah dibaca. Minta dia mencoba membodohi Anda dengan pertanyaannya sendiri.
Latihan bercerita
Ajak ia bercerita mengenai sesuatu, anda bisa memulainya dengan membicarakan tentang apa yang Anda lakukan selama aktivitas sehari-hari, seperti memasak (saya memotong sayuran).
Baca Juga : Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Tags
Baca Juga
2 pemikiran pada “Cara Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini”
Komentar ditutup.
Setuju banget, melakukan hal-hal diatas penting banget tuh untuk anak bisa berbicara dengan lancar.Urutannya juga udah pas banget dari yang termudah sampai dengan yang mungkin cukup sulit. Tapi kalau dilakukan rutin,akhirnya bisa jadi orang yang hebat kalau pinter ngomong gitu 😀
Iya kak, kuncinya konsisten dan berkelanjutan dalam kasus stimulasi kemampuan bahasa anak. Thanks ya kak sudah berkomentar 🙂