6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Si anak akan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan sosio-emosional dengan tersenyum kepada Anda ketika dia melihat Anda, melambaikan tangan ketika seseorang pergi, bahkan menunjukkan kecemasan di sekitar orang asing.

Ilustrasi pertumbuhan sosio-emosional anak usia dini
Ilustrasi pertumbuhan sosio-emosional anak | Pexels.com

Keterampilan sosio-emosional yang sehat akan membantu anak Anda membentuk dan memelihara hubungan positif, kepercayaan diri, mengembangkan kesadaran diri dan kesadaran orang lain dan perasaan mereka, mengelola stres dan kecemasan.

6 Aspek Perkembangan Anak Terakhir adalah Aspek Perkembangan Seni

Seni adalah bahasa yang memungkinkan kita mengekspresikan diri dan mengembangkan ide dan emosi. Kegiatan seni penuh dengan proses yang membantu tumbuh dan merangsang kreativitas sambil memelihara bakat dan minat seorang anak.

Ketika masa anak-anak terpapar aktivitas seni apa pun, otak mereka dirangsang oleh suara, gerakan, warna, dan ukuran. Sehingga berakibat koneksi antara saraf di otak meningkat, dan otak dilatih dan diperkuat.

Proses ini bermanfaat lebih besar bagi anak di bawah 5 tahun karena otak mereka matang dan sangat sensitif terhadap rangsangan eksternal.

Kegiatan seni mendorong perkembangan intelektual dan beberapa manfaatnya adalah merangsang kedua sisi otak. Meningkatkan kapasitas memori, perhatian dan konsentrasi.

Aspek Perkembangan Seni Anak Usia Dini
Aspek Perkembangan Seni Anak Usia Dini | Pexels.com

Membantu mereka mengekspresikan diri. Mereka belajar bekerja sama, terutama ketika mereka menjadi bagian dari sebuah kelompok.

Ini memberi mereka kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan anak-anak lain.

Penutup

Kesimpulannya, dalam mendukung seluruh aspek-aspek perkembangan anak para orang tua memiliki tugas untuk mengetahui hal apa saja yang akan dicapai si anak.

Berdasarkan kelompok usia, dalam memberikan fasilitas dan tahapan stimulasi 6 aspek perkembangan anak usia dini selanjutnya.

Namun, perlu digaris bawahi bahwa tiap anak memiliki daya tangkap berbeda. Pada praktiknya, kadang ada anak-anak yang sedikit terlambat dalam tahapan perkembangannya.

Di sini para orang tua tidak perlu takut dan khawatir. Karena menurut karakteristik anak usia dini ada baiknya anda meningkatkan frekuensi pemberian stimulasi pada anak anda.

Demikian, semoga bermanfaat 😉

Bagikan:

Anggria Novita, M.Pd

Anggria Novita, M.Pd

Seorang alumni FITK PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga aktif sebagai dosen dan Penulis Pendidikan Anak Usia Dini.

Maaf, fitur klik kanan tidak tersedia!